Tidak Mesti Mahal Untuk Berjilbab syari
ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻗُﻞْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﻳَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﻳُﺪْﻧِﻴﻦَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﺃَﻥْ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﺟَﻠَﺎﺑِﻴﺒِﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS: Al Ahzab 33:59)
ﻭَﻗُﻞْ ﻭَﻳَﺤْﻔَﻈْﻦَ ﺃَﺑْﺼَﺎﺭِﻫِﻦَّ ﻣِﻦْ ﻳَﻐْﻀُﻀْﻦَ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻇَﻬَﺮَ ﻣَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺯِﻳﻨَﺘَﻬُﻦَّ ﻳُﺒْﺪِﻳﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﻓُﺮُﻭﺟَﻬُﻦَّ ﻭَﻟَﺎ ﺟُﻴُﻮﺑِﻬِﻦَّ ﻋَﻠَﻰ ﺑِﺨُﻤُﺮِﻫِﻦَّ ﻭَﻟْﻴَﻀْﺮِﺑْﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺁﺑَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﻟِﺒُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺇِﻟَّﺎ ﺯِﻳﻨَﺘَﻬُﻦَّ ﻳُﺒْﺪِﻳﻦَ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺑُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺁﺑَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﺑَﻦِ ﺃَﻭْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺑُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻬِﻦَّ ﻱ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﻣَﺎ ﺃَﻭْ ﻧِﺴَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺃَﺧَﻮَﺍﺗِﻬِﻦَّ ﺑَﻨِﻲ ﺍﻟْﺈِﺭْﺑَﺔِ ﺃُﻭﻟِﻲ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴﻦَ ﺃَﻭِ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻦَّ ﻳَﻈْﻬَﺮُﻭﺍ ﻟَﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﻟﻄِّﻔْﻞِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻣِﻦَ ﺑِﺄَﺭْﺟُﻠِﻬِﻦَّ ﻳَﻀْﺮِﺑْﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻋَﻮْﺭَﺍﺕِ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺯِﻳﻨَﺘِﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﻳُﺨْﻔِﻴﻦَ ﻣَﺎ ﻟِﻴُﻌْﻠَﻢَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺃَﻳُّﻪَ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra-putra suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.
Dan janganlah mereka hentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah , wahai orang- orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS: An Nur 24:31)
Dari kedua ayat tersebut dijelaskan tentang batasan-bataasan aurat seorang muslimah dan jilbab sebagai identitas seorang muslimah. Sedangkan jika tidak menemukan kata wajib dalam surat An Nur ayat 31 maka terlebih dahulu kita harus menyimak ayat pertama dari surat An Nur yang tentu saja menjadi pembuka yang menjelaskan ayat selanjutnya dari surat ini, yaitu:
“Inilah suatu surah yang kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum- hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya tanda- tanda kebesaran Allah yang jelas, agar kamu ingat.”
Dan jika kewajiban berjilbab, serta proses menuju syar’i seperti yang diperintahkan menjadikan terhambat hanya karena harga-harga jilbab syar’i yang ditawarkan oleh brand tertentu mahal, sangat disayangkan.
Harga yang ditawarkan oleh sebuah brand gamis serta khimarnya sepaket mulai dari 300 ribuan hingga ada yang dijual mencapai lebih dari satu juta.
Tak jarang harga dan kualitas tidak sesuai, tapi ada pula kualitas yang sepadan dengan harganya. Itu adalah pilihan bagi masing-masing muslimah dengan tingkat daya beli masing-masing.
Sebaiknya tak harus memaksa dengan brand ternama, menjadi syar’i memang suatu kewajiban dan bukan mengikuti sebuah trend, karena jika hanya trend kita hanya akan terbawa arus trend tersebut.
Berjilbab syar’i tak harus mahal, kita bisa memilih pakaian yang sesuai dengan kemampuan daya beli. Yang terpenting adalah menjadi muslimah yang menutup aurat, In Syaa Allah semua berproses menuju syar’i.
Memahami yang sebenarnya tentang jilbab, agar menutup aurat bukan sekedar membungkus diri, tapi juga berproses menjadi lebih baik lagi ke depannya.
 |
| Sebagai seorang muslimah yang berjilbab tentu saja tak jarang kita kunjungi akun-akun yang menjual gamis, abaya, jilbab serta kebutuhan lainnya. Setiap muslimah yang baru saja berjilbab atau sedang berproses ke arah yang lebih baik setiap harinya, berproses menuju syar’i tentunya. Karena berjilbab bagi setiap muslimah adalah suatu kewajiban. |
ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻗُﻞْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﻳَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﻳُﺪْﻧِﻴﻦَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﺃَﻥْ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﺟَﻠَﺎﺑِﻴﺒِﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS: Al Ahzab 33:59)
ﻭَﻗُﻞْ ﻭَﻳَﺤْﻔَﻈْﻦَ ﺃَﺑْﺼَﺎﺭِﻫِﻦَّ ﻣِﻦْ ﻳَﻐْﻀُﻀْﻦَ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻇَﻬَﺮَ ﻣَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺯِﻳﻨَﺘَﻬُﻦَّ ﻳُﺒْﺪِﻳﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﻓُﺮُﻭﺟَﻬُﻦَّ ﻭَﻟَﺎ ﺟُﻴُﻮﺑِﻬِﻦَّ ﻋَﻠَﻰ ﺑِﺨُﻤُﺮِﻫِﻦَّ ﻭَﻟْﻴَﻀْﺮِﺑْﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺁﺑَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﻟِﺒُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺇِﻟَّﺎ ﺯِﻳﻨَﺘَﻬُﻦَّ ﻳُﺒْﺪِﻳﻦَ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺑُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺁﺑَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﺑَﻦِ ﺃَﻭْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺑُﻌُﻮﻟَﺘِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻬِﻦَّ ﻱ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﻣَﺎ ﺃَﻭْ ﻧِﺴَﺎﺋِﻬِﻦَّ ﺃَﻭْ ﺃَﺧَﻮَﺍﺗِﻬِﻦَّ ﺑَﻨِﻲ ﺍﻟْﺈِﺭْﺑَﺔِ ﺃُﻭﻟِﻲ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴﻦَ ﺃَﻭِ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻦَّ ﻳَﻈْﻬَﺮُﻭﺍ ﻟَﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﻟﻄِّﻔْﻞِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻣِﻦَ ﺑِﺄَﺭْﺟُﻠِﻬِﻦَّ ﻳَﻀْﺮِﺑْﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻋَﻮْﺭَﺍﺕِ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺯِﻳﻨَﺘِﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﻳُﺨْﻔِﻴﻦَ ﻣَﺎ ﻟِﻴُﻌْﻠَﻢَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺃَﻳُّﻪَ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra-putra suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.
Dan janganlah mereka hentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah , wahai orang- orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS: An Nur 24:31)
Dari kedua ayat tersebut dijelaskan tentang batasan-bataasan aurat seorang muslimah dan jilbab sebagai identitas seorang muslimah. Sedangkan jika tidak menemukan kata wajib dalam surat An Nur ayat 31 maka terlebih dahulu kita harus menyimak ayat pertama dari surat An Nur yang tentu saja menjadi pembuka yang menjelaskan ayat selanjutnya dari surat ini, yaitu:
“Inilah suatu surah yang kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum- hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya tanda- tanda kebesaran Allah yang jelas, agar kamu ingat.”
Dan jika kewajiban berjilbab, serta proses menuju syar’i seperti yang diperintahkan menjadikan terhambat hanya karena harga-harga jilbab syar’i yang ditawarkan oleh brand tertentu mahal, sangat disayangkan.
Harga yang ditawarkan oleh sebuah brand gamis serta khimarnya sepaket mulai dari 300 ribuan hingga ada yang dijual mencapai lebih dari satu juta.
Tak jarang harga dan kualitas tidak sesuai, tapi ada pula kualitas yang sepadan dengan harganya. Itu adalah pilihan bagi masing-masing muslimah dengan tingkat daya beli masing-masing.
Sebaiknya tak harus memaksa dengan brand ternama, menjadi syar’i memang suatu kewajiban dan bukan mengikuti sebuah trend, karena jika hanya trend kita hanya akan terbawa arus trend tersebut.
Berjilbab syar’i tak harus mahal, kita bisa memilih pakaian yang sesuai dengan kemampuan daya beli. Yang terpenting adalah menjadi muslimah yang menutup aurat, In Syaa Allah semua berproses menuju syar’i.
Memahami yang sebenarnya tentang jilbab, agar menutup aurat bukan sekedar membungkus diri, tapi juga berproses menjadi lebih baik lagi ke depannya.
