-->

Cara Ternak dan Budidaya Burung Puyuh

Cara Ternak dan Budidaya Burung Puyuh
Burung puyuh banyak di jadikan hewan ternak diberbagai penjuru dunia bahkan di Indonesia.
Burung puyuh memiliki banyak manfaat yang penting dalam kehidupan manusia, yakni telur dan dagingnya memiliki nilai gizi, protein dan lemak yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Untuk beternak burung  puyuh ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni :
Pemilihan Lokasi
Lokasi yang tepat dalam beternak burung puyuh memiliki beberapa kriteria, antara lain:
  1. Berjauhan dari keramaian dan pemukiman penduduk
  2. Sirkulasi udara bersih harus diperhatikan agar dapat memperkuat daya tahan tubuh puyuh terhadap penyakit
  3. Lokasi dan kandang atau tempat untuk beternak puyuh sebaiknya memiliki lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh kendaraan agar mempermudah proses distribusi.
Penyiapan sarana kandang
Penyiapan sarana kandang disini maksudnya menyiapakan kandang untuk tempat tinggal puyuh serta bagaimana memodifikasi kandang agar burung puyuh tidak gampang stress dan produksi telur menjadi meningkat.
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperature yang ideal dan normal berkisar 20-25 derajat celcius. Adapun kandang yang biasanya digunakan untuk budidaya burung puyuh,antara lain :
  1. Kandang untuk induk petelur, kandang ini digunakan untuk pembibitan. Ukuran, luas dan tinggi kandang ini semua sama dan kepadatannya pun boleh sama.
  2. Kandang untuk anak puyuh dikhususkan untuk anak puyuh pada umur stater yakni umur anakan puyuh 1 hari hingga 2-3 mingguan. Kandang ini sangat berguna bagi anakan puyuh untuk menjaga tubuh puyuh tersebut tetap hangat sehingga tidak rentan terhadap penyakit dan infeksi berbagai virus.
  3. Kandang untuk puyuh grower (usia 3-6 mingguan) dan layer (usia lebih dari 6 minggu) dan bentuk ukuran kandang sama dengan untuk induk petelur,serta alas kandang umumnya terbuat dari kawat ram.
Penyiapan bibit unggul
Dalam penyiapan bibit puyuh yang unggul harus memperhatikan dulu tujuan dalam pemeliharaan  puyuh tersebut. Ada tiga tujuan dalam memelihara burung puyuh, pertama untuk produksi telur konsumsi maka dibutuhkan bubut ketam betina yang sehat, bebas dari penyakit.
Kedua untuk produksi daging puyuh maka harus dipilih bibit puyuh jantan dan betina petelur yang unggul. Ketiga untuk tujuan pembibitan.
Untuk hal ini pilihlah bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya, dan puyuh jantan yang siap membuahi puyuh betina agar menjamin hasil telur tetas yang baik dan berkualitas tinggi.
Pemeliharaan burung puyuh
Dalam pemeliharaan burung puyuh ada beberapa point yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Pemberian pakan (makan) dan minum, pemberian pakan pada burung puyuh dapat berupa bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Pada puyuh anakan sebaiknya diberi pakan 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore. Sedangkan untuk puyuh remaja/dewasa sebaiknya diberikan satu kali dalam sehari yaitu pada pagi hari
  2. Sanitasi dan pencegahan, untuk mencegah timbulnya penyakit ternak pada burung puyuh, sebaiknya sanitasi lingkungan kandang harus dijaga dengan baik dan agar tidak menyebabkan penyakit yang tidak di inginkan.
  3. Penerangan kandang dan sirkulasi kandang dalam pemeliharaan burung puyuh maka yang harus diperhatikan adalah memperhatikan ketersediaan cahaya matahari yang cukup supaya puyuh mendapat vitamin D yang cukup dan alami dari sinar matahari tersebut.
Panen dan pascapanen
Beternak puyuh petelur hasil utamanya yaitu telur yang kaya akan nutrisi berupa protein yang yang tinggi. Bahkan telurnya bisa dipanen setiap hari sesuai dengan jumpah puyuh yang dibudidaya.
Tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga menghasilkan daging afkiran. Sedangkan untuk pasca panen, kita bisa melakukan tindakan seperti pembersihan kandang, pengerukan dan pendistribusian telur ke pasar-pasar tradisional atau rumah-rumah makan.
Perhitungan Laba
Jika kita mempunyai lahan yang sempit sebaiknya kita memutuskan untuk memelihara puyuh saja. Seribu ekor puyuh cukup untuk lahan seluas 3 meter x 4 meter yang akan setara dengan memelihara 100 ekor ayam atau bebek yang tentunya memerlukan lahan yang cukup luas. Sebelum usaha kita dimulai berarti keuntungan berupa uang belum kita dapatkan, tentu semangat kita masih kurang dan ragu-ragu untuk memulai usaha. Kita masih berpikir usaha yang akan dimulai ini menguntungkan atau tidak ya? Berwirausaha memang berbeda dengan menjadi karyawan.Jika seorang karyawan tinggal melakukan tugasnya dan kemudian tinggal menunggu gajinya. Namun hal tersebut berbeda dengan wirausaha.Semuanya harus dihitung dengan teliti.Hal itu agar bisnis bisa terus berkembang dan memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu perlu dilakukan perhitungan keuntungan.

Dengan semangat yang masih kendor cobalah sekarang kita putuskan, usaha yang kita akan mulai adalah usaha beternak puyuh petelur. Berikut ini contoh analisis perhitungan keuntungan usaha ternak  puyuh petelur. Biaya atau harga mungkin berbeda dengan yang ada di wilayah Anda sehingga bisa Anda sesuaikan terlebih dahulu.

Supaya hasil usaha ternak puyuh petelur kita dapat diperhitungkan keuntungannya, minimal kita harus pelihara 1000 ekor. Analisis perhitungan keuntungan usaha ternak puyuh petelur untuk 1000 ekor sebagai berikut :


Biaya Kandang untuk 1000 ekor

Kandang disini saya buat dengan system bertingkat, lihat di artikel saya yang berjudul Membuat Kandang Puyuh Sistem BertingkatSebuah kandang terdiri atas empat tingkat yang mampu menampung 22 ekor x 4 tingkat = 108 ekor, jadi jika 1000 ekor diperlukan 10 buah kandang. Biaya sebuah kandang bisa dihitung sebagai berikut :
Kayu ukuran 3 x 4 sebanyak 12 batang                                  Rp. 135.000
Kawat Trimin 1 rol                                                              Rp. 120.000
Paku halus 1 ons                                                                 Rp. 5.000
Paku 1,5 inch 0,5 kg                                                            Rp. 8.000
Upah                                                                                  Rp. 50.000
Hasilnya                                                                             Rp. 318.000

Tempat Minum 1 liter    4 buah                                             Rp. 24.000
Jadi total biaya untuk  10 buah kandang  yaitu Rp. 342.000 x 10 buah = Rp. 3.420.000

Biaya Pembelian Induk Puyuh

Jika kita tidak mau repot membesarkan anak puyuh dan tidak mau menunggu waktu selama 2 bulan menunggu hasil. Sebaiknya kita membeli induk puyuh yang siap bertelur. Tetapi kalau mau berhemat dan mau mendapatkan pengalaman membesarkan anak puyuh belilah anak puyuh umur sehari /DOC, atau belilah telur puyuh dan tetaskan sendiri. Di sini kita hitung seandainya kita membeli induk puyuh yang siap bertelur.
Induk puyuh siap telur = Rp. 8.000.000,-

Total Modal Pertama

Biaya Kandang + biaya pembelian induk puyuh = Rp. 3.420.000,- +  Rp. 8.000.000,- = 11.420.000,-

Biaya Pakan Puyuh Petelur

Puyuh yang bertelur memerlukan 22 gram/ekor dalam sehari, jadi dalam 1000 ekor puyuh memerlukan 22 kg pakan petelur. Pakan petelur bisa dibeli yang sudah jadi atau bisa juga dengan menyusunnya sendiri dari bahan konsen sendiri seperti pada artikel saya yang berjudul Komposisi Pakan Puyuh PetelurBerdasarkan harga konsentrat Rp. 8.000/kg, jagung halus Rp. 6000/kg, dedak halus Rp. 3000/kg akan didapat harga hasil pencampuran sekitar Rp. 6500/ kg pakan puyuh petelur.
Biaya Pakan untuk 1000 ekor/hntrat ayam petelur, jagung halus, dan dedak halus atau bekatul. Disini saya menggunakan pakan dengan menyusuari = Rp. 6500 x 22 kg = Rp. 143.000,-
Jadi biaya pakan selama sebulan = Rp. 143.000 x 30 Hari = Rp. 4.290.000,-

Pendapatan dari Hasil Penjualan Telur
Produksi telur biasanya 85 % dari total induk sehingga dari 1000 ekor maka telur yang dihasilkan perharinya adalah 850 butir. Dengan asumsi per butir dihargai dengan harga Rp. 290,- maka pendapatan yang diperoleh setiap harinya adalah :
850 x 290 = Rp. 246.500
Hasil Penjualan Telur perbulan 30 x Rp. 246.500 = Rp. 7.395.000,-

Keuntungan bersih tiap bulannya adalah Rp. 7.395.000,-  Rp. 4.290.000,= Rp. 3.100.000


Hasil Penjualan Puyuh Apkir
Setelah bertelur selama 15 bulan, induk puyuh sudah mulai berkurang produksinya dan sudah siap diapkir dan dijual sebagai puyuh pedaging. Harga puyuh apkir di daerah saya ditampung dengan harga Rp. 3.000/ekor. Pada masa selama 15 bulan kita anggap saja puyuh sudah berkurang menjadi 800 ekor karena dikurangi kematian sebanyak 20%
Hasil penjualan Puyuh Apkir = 800 ekor x Rp. 3.000,- = Rp. 2.400.000,-

Keuntungan Total Selama Masa Produksi Tahun pertama selama 15 bulan
Keuntungan  :                                                                                                                              
Penjualan Telur 15 bulan  + Penjualan Puyuh Apkir
15 bulan x Rp. 3.100.000,- + Rp. 2.400.000 = Rp. 48.900.000,-
Modal Pertama :
Kandang + Bibit Puyuh = Rp. 11.420.000 + Rp. 8.000.000 = Rp. 19.420.000,-

Keuntungan Total :
Rp. 48.900.000 – Rp. 19.420.000 = Rp. 29.4809.000,-

Keuntungan di atas untuk periode 15 bulan pertama, untuk periode 15 bulan kedua dan seterusnya biaya kandang tidak diperhitungkan lagi maka keuntungan   menjadi :
Rp. 32.900.000,-

Lumayan menggiurkan bukan? Itu kalau 1000 ekor puyuh, bagaimana jika kita pelihara 5000 ekor, cukup mengalikankannya saja. Perhitungan di atas belum termasuk obat-obatan, tapi biayanya tidak besar anggap saja sekitar 10 %.
Cara Ternak dan Budidaya Burung Puyuh Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown