-->

Perlengkapan Peralatan Di Bengkel

Dalam bengkel Otomotif atau bengkel kerja bangku dikenal ada 2 jenis alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat mesin/alat tenaga (Hand Tools and Machine Tools or Power Tools) dan peralatan yang akan dibahas disini adalah alat-alat tangan (Hand Tools).
Perlengkapan Peralatan Di Bengkel

Kunci yang umum digunakan untuk perbaikan kendaraan di bengkel otomotif diantaranya:

1. Kunci Pas (Open end wrench)
2. Kunci Ring (Box wrench)
3. Kunci Kombinasi (Combination wrench)
4. Kunci Soket (Socket wrench)
5. Kunci L (Allen wrench)
6. Kunci Inggris (Adjustable wrench)
7. Kunci Roda (Wheel nuts and bolts wrench)
8. Kunci Busi (Spark plug wrench)
9. Obeng (Screw driver)

Sedangkan alat bantu lainnya adalah merupakan peralatan standar bengkel otomotif dan peralatan kerja bangku, diantaranya:

1. Dongkrak (Jack)
2. Palu (Hammer)
3. Tang (PPliers)
4. Gergaji (Hacksaws)
5. Gerinda (Grinder)
6. Ragum (Bench vise)
7. Kikir (Files)
8. Bor (Drills)
9. Snei dan Tap (Dies and Taps)
10. Pahat (Chisels)

KUNCI STANDAR DI BENGKEL OTOMOTIF


A. KUNCI PAS (Open end wrench)

Kunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium, dengan tangkai (shank) membentuk sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan 90 derajat yang terdapat pada kunci pas khusus.
Kunci pas umumnya dibuat menjadi dua kunci yang ukuran masing-masing berbeda.

Misalnya; ukuran 6 mm dan 7 mm, dan seterusnya.

Ukuran kunci menunjukkan lebar dari mulut kunci yang yang berati juga menunjukkan lebar kepala baut atau mur.
Satuan ukuran kunci pas terdiri dari ukuran metrik (mm) dan imperial (inch).
Ukuran satuan metrik tersedia ukuran dari 4 mm sampai dengan ukuran 80 mm.
Dan yang umum digunkan di bengkel otomotif adalah ukuran 6 mm dengan kenaikan setiap 1 mm hingga ukuran kunci 36 mm, kecuali ukuran 31 mm, 33 mm, 34 mm, dan 35 mm tidak disediakan.

B. KUNCI RING (Box wrench)

Kunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium.
Kunci ring berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang mempunyai momen pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang yang terbatas. 
Pada ujung-ujung kepala kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada lubang diameter di dalamnya.

Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan memberikan cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.
Kunci ring mempunyai tangkai lebih panjang dibandingkan dengan kunci pas, gaya tuasnya lebih besar bila dibandingkan dengan gaya tuas kunci pas.

C. KUNCI KOMBINASI (Combination wrench)

Kegunaan kunci kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas an kunci ring pada masing-masing ujung dalam ukuran yang sama dan merupakan kunci yang saling mengisi kekurangan yang ada pada kunci pas dan kunci ring, dan lebih simpel.
Kunci ini sangat berguna saat menyetel pengikat (fastener) dengan ukuran yang sama pada posisi yang berbeda.
Kunci ini dengan jenis kepala bersegi 6 yang sama dan ukurannya berkisar antara 6 mm sampai dengan 32 mm. 
Kelemahan kunci pas dan kunci ring; 

1. Tidak dapat menjangkau kepala baut dan mur yang letaknya tersembunyi.

2. Momen atau torsi pengencangannya cukup kecil. Berikut animasi Combination wrench:

D. KUNCI SOKET (Socket wrench)

Kunci Soket adalah kunci yang berbentuk silinder dan terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium dan dilapisi dengan nikel.
Satu ujung mempunyai dudukan berbentuk segi 4, dan ujung lainnya berdimensi hexagonal yang digunakan untuk melepas atau memasang kepala baut atau mur dengan momen kekencangan tertentu.

Karakteristik kunci soket:

1. Kunci soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak sangat sulit dan tersembunyi.

Misalnya; baut pengikat intake dan exhaust manifold.
Hal ini bisa dilakukan, karena kunci soket dilengkapi dengan batang penyambung (extention).

2. Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap pengencangan atau pelepasan baut dan mur, karena selalu dilengkapi dengan batang pemutar (rachet) 1 Set Kunci Socket terdiri dari beberapa bagian:

  • 1. Kunci Sok normal/pendek dan panjang.
  • 2. Ratchet Handle, digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan kepala baut/mur dengan cara menyetel arah putaran sesuai keperluan (mengencangkan/mengendorkan baut atau mur).
  • 3. Speed Handle, digunakan untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur yang ulirnya panjang dan dalam.
  • 4. Sliding Handle; digunakan untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur yang memiliki momen pengencangan cukup tinggi.
  • 5. L Handle, yang dipasangkan pada kunci soket dan dapat bergerak bebas meskipun kepala baut/mur pada posisi yang rumit.
  • 6. Extension, untuk menghubungkan handle dengan kunci sok jika mur/baut tidak dapat dijangkau tangkai yang ada. Adapun model penyambung (extension) kunci soket antara lain; universal join, adaptor solit extension bar, dan flexible extension bar.


E. KUNCI L (Allen wrench)

Kunci L digunakan untuk membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam.
Ukuran kunci L antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6 (hexagonal) dan berbentuk bintan (L bintang).

F. KUNCI INGGRIS (Adjustable wrench)

Kunci Inggris digunakan untuk membuka/mengencangkan kepala baut/mur yang ukurannya dapat diubah sesuai dengan limit maksimumnya.
Kunci Inggris mempunyai sudut 15 derajat terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 13 mm – 35 mm.

Ada juga yang bersudut 45 derajat terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 26 mm – 83 mm.
Cara penggunaannya dengan cara memutarkan penyetel rahang, sementara mulut kunci ditempatkan pada kepla baut/mur, dan mulut kunci disetel sesuai ukuran baut/mur.
G. KUNCI RODA (Wheel nuts and bolts wrench)

Kunci roda digunakan untuk melepas dan mengganti mur roda pada kendaraan bermotor.
Kunci roda terbuat dari baja dimana ujung-ujungnya mempunyai kepala soket segi 6.

Jenis kunci roda sebagian besar mempunyai 4 jari-jari kemudian disatukan membentuk palang/silang pada ujung luar masing-masing batang terdapat soket yang berbeda ukurannya.
Ukuran kunci roda pada umumnya 19 mm dan 21 mm atau 3/4 inch dan 13/16 inch.

Fungsi kunci roda pada umumnya adalah;
1. Membuka baut dan tutup hub roda. 2. Membuka baut, membuka dan menempatkan kembali tutup roda.

H. KUNCI BUSI (Spark plug wrench)

Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang biasanya busi dipasang pada posisi sulit dijangkau oleh kunci pas atau kunci ring.
Kunci busi dirancang untuk mendapatkan perlakuan momen pengencangannya tidak terlalu kuat, maka kunci busi didesain dengan tangkai yang pendek.

Kunci busi dibuat dengan ukuran standar mengikuti ukuran busi yang ada. Ukuran standar tersebut yaitu; 1o mm, 14 mm, dan 18 mm.

I. OBENG (Screw driver)

Obeng dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk penggerak yang berbeda, panjag, pendek, sangat pendek (buntung).
Obeng terdiri dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu yang dicetak pada batangnya.

Obeng digunakan untuk melepas/memasang sekrup dari komponen-komponen kendaraan bermotor seperti pada; lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekrup-sekrup kotak yang mempunyai momen pengencangan relatif rendah.
Obeng juga dapat digunakan untuk mencongkel cetakan dan menekan/mendorong seperti pada pemasangan pengahpus kaca.

Ada 3 jenis obeng yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok).
Sedangkan bila ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 2 yaitu oeng pipih (-/min) dan obeng plus (+/kembang/bintang/philip).

a. Obeng Biasa.

Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng.
Obeng biasa digunakan untuk mengendorkan/mengencangkan sekrup atau baut sesuai ukurannya.

b. Obeng Offset.

Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya dan mata pada kedua ujungnya berbentuk kembang/+/bintang/philip/ atau pipih/-/minus.

Obeng offset berfungsi untuk mengencangkan baut dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau dengan oleh jenis obeng biasa.

c. Obeng Ketok.

Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan/mengendorkan baut kepala yang beralur atau sekrup yang momen pengencangannya relatif lebih tinggi.
Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas.

Bila digunakan, pilihlah bilah obeng ketok yang sesuai dengan ukuran dan bentuk sekrup atau bautnya.

Cara penggunaannya:

Cara menggunakan obeng ketok dengan cara memukul ujung bodi obeng dengan palu sambil tangkai obeng ketok diputar sehingga blade memutar obeng ke kanan atau ke kiri (mengeraskan/mengendorkan).
Posisi antara bilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak.
Dengan memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup yang kencang dapat dikendorkan dengan mudah, begitu pula sebaliknya.

PERALATAN STANDAR DAN PERALATAN KERJA BANGKU DI BENGKEL OTOMOTIF

A. DONGKRAK (Jack)

Dongkrak adalah alat yang dioperasikan secara hidrolik yang dapat mengangkat barang yang berat, misalnya mengankat bagian mobil untuk mengganti bannya.

Masing-masing jenis dongkrak mempunyai spesifikasi, misalnya beban maksimum yang diijinkan untuk mengangkat kendaraan bermotor/mobil itu.

Cara kerjanya:

Dongkrak dioperasikan dengan memutar pegangan (handle) /baut dongkraknya.
Untuk menaikkan dongkrak, putarlah pegangannya atau baut dongkrak tersebut dengan kuat dan pompalah pegangan atau ungkitlah dengan pengungkit/tuas.

Pemeriksaan dongkrak sebelum dioperasikan:

  • 1. Periksalah sistem hidroliknya dan pastikan tidak ada kebocoran cairan. 
  • 2. Periksalah beban maksimal yang diijinkan.
  • 3. Sadel dongkrak dapat berputar bebas, dan bertahan pada posisinya pada saat mendongkrak beban.
  • 4. Roda-rodanya dapat berputar dengan bebas.


Penggunaan dongkrak:

1. Periksalah keaman dongkrak sebelum digunakan.
2. Tempatkan kendaran di tempat yang datar.

Lakukan langkah-langkah berikut terhadap semua kendaraan:


  • a. Pasang rem tangan.
  • b. Posisikan transmisi ke persneling dan tempatkan transmisi otomatis pada posisi parkir.


3. Tempatkan dongkrak pada posisi pengangkatan yang sesuai.

4. Putarlah pegangan/baut dongkrak dan pompalah sampai sadelnya naik.
Periksalah bidang yang bersentuhan untuk memastikan sadelnya pada posisi yang tepat, dan naikkan kendaraan pada ketinggian yang diinginkan.

5. Pasang penahan yang aman di bawah kendaraan tersebut.

6. Putarlah keluar pegangan dongkrak untuk menurunkan kendaraan sampai berada penahan pengaman/safety stand yang aman.

Menurunkan dongkrak:

1. Pompalah pegangan/baut dongrak sampai kendaraan naik cukup tinggi untuk melepaskan penahan pengaman/safety stand.

2. Lepaskan penahan dari kendaraan.

3. Putarlah perlahan-lahan pegangan/baut dongkrak ke arah luar dan rendahkan kendaraan ke tanah.

Keamanan penggunaan dongkrak:


  • 1. Pastikan dongkrak mampu bekerja dengan baik.
  • 2. Sebelum kendaraan didongkrak, stabikan posisi kendaran terlebih dahulu.
  • 3. Posisikan pegangan dongkrak ke atas bila tidak memompa untuk mencegah kecelakaan pada saat mendongkrak.
  • 4. Tempatkan penahan pengaman/safety stand di bawah kendaraan sebelum bekerja. 


Pemeliharaan dongkrak:

1. Jagalah kebersihan dongkrak dengan membersihkan oli/gemuk yang menempel pada dongkrak dan periksalah kebocoran cairan dongkak tersebut, serta berilah cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan.

2. Simpanlah dongkrak tersebut di tempat yang aman.

Catatan:

Penggunaan dongkrak selalu diikutsertakan oleh pemasangan penahan pengaman/safety stand.

B. PALU (Hammer)

Palu merupakan alat yang dipakai sebagai pemukul untuk memasang dan melepaskan komponen-komponen mesin seperti pada pemasangan bearing, melepas sambungan pada propeller shaft dan sebagainya.

Di bengkel otomotif, palu dikategorikan menjadi 2 yaitu:
palu keras dan palu lunak.

a. Palu keras/palu besi.

Kepala palu terbuat dari baja yang kedua ujungnya dikeraskan.
Ukuran palu ditentukan oleh berat palu tersebut, biasanya antara 0,3 kg-1,4 kg.
Bagian muka palu dibuat dalam berbagai bentuk,seperti bulat, rata, dan menyilang pada kedua ujungnya.
Palu kepala bulat, seperti palu konde agar saat memukul dapat terhenti di tengah-tengah pada satu titik pukulan.

b. Palu lunak.

Palu lunak terbuat dari bahan kayu, plastik, karet, dan tembaga.
Palu lunak digunakan untuk memasang dan membongkar komponen mesin yang tidak meninggalkan bekas pukulan pada benda kerja,misalnya pada bearing, poros komponen, kepala blok silinder,kepala silinder, dan komponen lainnya.

C. TANG (Pliers)

Tang digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang dan sebagainya.

Macam-macam bentuk tang:

1. Diagonal cutting plier.

Tang ini mempunyai dua sisi dan rahang yang keras, digunakan untuk memotong kawat baja.

2. End cutting plier.

Digunakan untuk memotong kawat dengan rahang membuka paralel 90 derajat.

3. Flat nose plier.

Digunakan untuk memegang benda yang kecil dengan rahang segi empat yang tirus pada bagian ujung.

4. Long nose plier.

Digunakan untuk memegang benda kecil dengan bentuk rahang bulat tirus.

5. Round nose plier.

Digunakan untuk membengkokkan kawat dan pelat tipis.

6. Combination plier.

Digunakan untuk berbagai pekerjaan ringan menggunakan tangan.

7. Polygrip plier.

Digunakan untuk memegang bahan, dan dilengkapi dengan rahang yang dapat diatur.

D. GERGAJI (Hacksaws)

Gergaji digunakan untuk memotong memotong benda kerja.

Bagian-bagian gergaji;

a. Bingkai/sengkang.

Terbuat dari baja yang kuat dan kaku.
Sengkang yang dapat diatur,dapat digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.

b. Daun gergaji.

Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu; gigi pemotong satu sisi (Single cut) dan gigi pemotong dua sisi (Double cut).

Sedang bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada juga yang lurus.

Berikut ukuran mata (gigi) gergaji yang ditandai dengan nomor urut 1 sampai dengan 3;

a. No. 1, jumlah gigi/inch= 14 – 18 digunakan untuk bahan pejal, tembaga, dan besi tuang.

b. No. 2, jumlah gigi/inch=22 – 24 digunakan untuk bahan dengan bentuk tebal dan baja karbon tinggi.

c. No. 3. jumlah gigi/inch= 28 – 32 digunakan untuk bahan dengan bentuk tipis, pelat, kawat, dan pipa tipis.

E. GERINDA (Grinder)

Gerinda adalah suatu alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja atau untuk penajaman alat-alat perkakas, misalnya; mata bor, pahat, penggores, jangka tusuk, dan sebagainya.

Gerinda dibedakan menjadi 2 yaitu;
gerinda tangan dan mesin gerinda.
Berikut animasi penggunaan grinder:
F. RAGUM (Bench vise)

Ragum adalah digunakan untuk menjepit benda kerja, seperti mengikir, memahat, memotong dan sebagainya.
Ragum umumnya terbuat dari besi tuang atau tempa yang dipasang pada bangku kerja dengan kuat.

G. KIKIR (Files)

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis, dan gigi pemotongnya.
Menurut bentuknya, kikir dibedakan atas;

  • 1. Kikir plat (Flat file).
  • 2. Kikir stengah bulat (Half round file).
  • 3. Kikir bulat (Round file).
  • 4. Kikir segi empat (Square file).
  • 5. Kikir segitiga (Three square file).
  • 6. Kikir pisau (Knife file).


F. BOR (Drills)

Bor atau mata bor digunakan untuk membuat lubang yang rapi dan presisi pada benda kerja, misalnya pada kayu, plastik maupun pada besi dan plat.
Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan bor, tetapi harus mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan benda kerja yang akan dikerjakan.

Diameter ukuran mata bor biasanya berkisar antara 4 mm – 12 mm. Berikut animasi penggunaan drills:

G. SNEY DAN TAP (Dies and Taps)

SNEY (pengulir luar) adalah untuk memutar pada bagian luar atau batang baut dengan tangan.
Dan alat bantu untuk memutarkan snei adalah rumah senei atau tangkai senei.

TAP adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan.

Dalam 1 set tap terdiri dari 3 buah yaitu;

a. Tap no. 1 (Tap konis), tap urutan pertama berbentuk tirus pada ujungnya untuk mempermudah pemotongan benda kerja. Bentuk ulir yang dihasilkan hanya 25 % dari bentuk ulir yang sesungguhnya.

b. Tap no. 2 (Tap antara), dipakai setelah tap no.1 yang bentuk tirusnya lebih pendek.

c. Tap no.3 (Tap rata), tap terakhir yang berbentuk orofil ulir penuh.

Pada bagian ujung tirusnya sangat pendek, sehingga dapat mencapai dasar untuk lubang yang tidak tembus pada benda kerja.

Gbr. Tap dan Snei Gbr.
1 set tap Berikut animasi penggunaan Taps and Die:

F. PAHAT (Chisels)

Pahat (Chisel) digunakan untuk memotong, mebuat alur, meratakan bidang, dan membentuk sudut pada benda kerja.

Macam-macam pahat:

1. Pahat pelat, untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam.
2. Pahat alur, untuk alur dan sponeng.
3. Pahat setengah bulat, untuk membuat alur setengah bulat.
Perlengkapan Peralatan Di Bengkel Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown