Kalimat Terakhir Yang Diucapkan Rasulullah SAW Menjelang Wafat
Kalangan Syiah mengklaim bahwa kalimat terakhir yang diucapkan Rasulullah sebelum wafat adalah wasiat kepada Ali bin Abu Thalib untuk menjadi khalifah. Ternyata, itu adalah klaim dusta. Rasulullah tidak mewasiatkan siapa khalifah sepeninggal beliau.
Lalu kalimat apa yang diucapkan Rasulullah sebelum wafat? Imam Bukhari meriwayatkannya sebagai berikut:
ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﻴﺪُ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻰ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻯُّ ﻗَﺎﻝَ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﺃَﻫْﻞِ ﻣِﻦْ ﺭِﺟَﺎﻝٍ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻤُﺴَﻴَّﺐِ – ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ – ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻳَﺮَﻯ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﺒِﻰٌّ ﻳُﻘْﺒَﺾْ ﻟَﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﺻَﺤِﻴﺢٌ ﻭَﻫْﻮَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺑِﻪِ ﻧَﺰَﻝَ ﻓَﻠَﻤَّﺎ . ﻳُﺨَﻴَّﺮَ ﺛُﻢَّ ، ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻣِﻦَ ﻣَﻘْﻌَﺪَﻩُ ، ﺃَﻓَﺎﻕَ ﺛُﻢَّ ، ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻏُﺸِﻰَ ﻓَﺨِﺬِﻯ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺭَﺃْﺳُﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺛُﻢَّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺳَﻘْﻒِ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﺼَﺮَﻩُ ﻓَﺄَﺷْﺨَﺺَ ﻻَ ﺇِﺫًﺍ ﻓَﻘُﻠْﺖُ . ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻭَﻋَﺮَﻓْﺖُ . ﻳَﺨْﺘَﺎﺭُﻧَﺎ ﻛَﻠِﻤَﺔٍ ﺁﺧِﺮَ ﻓَﻜَﺎﻧَﺖْ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺻَﺤِﻴﺢٌ ﻭَﻫْﻮَ ﻳُﺤَﺪِّﺛُﻨَﺎ ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑِﻬَﺎ ﺗَﻜَﻠَّﻢَ
Az Zuhri berkata, Said bin Musayyab mengabarkan kepadaku di tengah kelompok ahli ilmu, bahwa Aisyah berkata: “Di kala sehat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan, ‘Sesungguhnya seorang Nabi tidak diwafatkan hinga ia melihat tempatnya di surga, kemudian disuruh memilih.’
Ketika beliau sakit dan kepalanya di atas pahaku, beliau pun pingsan. Kemudian beliau sadar dan memandang ke atas pada atap rumah lalu mengucapkan, ‘Ya Allah, pada teman yang berada di tempat tertinggi’.
Aku berkata, ‘Jika demikian, dia tidak memilih (hidup du dunia bersama) kami’. Aku tahu, inilah yang beliau kabarkan sebelumnya di kala sehat. Aisyah melanjutkan, “Maka kalimat terakhir yang diucapkan beliau adalah: Allahumma, arrafiiq al a’laa (teman yang berada di tempat tertinggi). (HR. Al Bukhari)
Jadi sebelum wafat, Rasulullah diperlihatkan tempat kedudukan beliau di surga. Lalu ditawarkan kepada beliau apakah memilih diwafatkan atau hidup bersama para sahabatnya di dunia. Beliau pun memilih diwafatkan pada saat itu dan mendapatkan tempat tertinggi di surga. Maka beliau pun mengucapkan kalimat terakhirnya menjawab tawaran tersebut:
ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ
Ya Allah, pada teman yang berada di tempat tertinggi.
Jawaban beliau ini persis seperti yang disabdakan beliau ketika sehat dulu bahwa seorang Nabi sebelum wafat akan diperlihatkan tempatnya di surga.
Wallahu a’lam bish shawab.
Kalangan Syiah mengklaim bahwa kalimat terakhir yang diucapkan Rasulullah sebelum wafat adalah wasiat kepada Ali bin Abu Thalib untuk menjadi khalifah. Ternyata, itu adalah klaim dusta. Rasulullah tidak mewasiatkan siapa khalifah sepeninggal beliau.
Lalu kalimat apa yang diucapkan Rasulullah sebelum wafat? Imam Bukhari meriwayatkannya sebagai berikut:
ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﻴﺪُ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻰ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻯُّ ﻗَﺎﻝَ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﺃَﻫْﻞِ ﻣِﻦْ ﺭِﺟَﺎﻝٍ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻤُﺴَﻴَّﺐِ – ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ – ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻳَﺮَﻯ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﺒِﻰٌّ ﻳُﻘْﺒَﺾْ ﻟَﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﺻَﺤِﻴﺢٌ ﻭَﻫْﻮَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺑِﻪِ ﻧَﺰَﻝَ ﻓَﻠَﻤَّﺎ . ﻳُﺨَﻴَّﺮَ ﺛُﻢَّ ، ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻣِﻦَ ﻣَﻘْﻌَﺪَﻩُ ، ﺃَﻓَﺎﻕَ ﺛُﻢَّ ، ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻏُﺸِﻰَ ﻓَﺨِﺬِﻯ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺭَﺃْﺳُﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺛُﻢَّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺳَﻘْﻒِ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﺼَﺮَﻩُ ﻓَﺄَﺷْﺨَﺺَ ﻻَ ﺇِﺫًﺍ ﻓَﻘُﻠْﺖُ . ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻭَﻋَﺮَﻓْﺖُ . ﻳَﺨْﺘَﺎﺭُﻧَﺎ ﻛَﻠِﻤَﺔٍ ﺁﺧِﺮَ ﻓَﻜَﺎﻧَﺖْ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺻَﺤِﻴﺢٌ ﻭَﻫْﻮَ ﻳُﺤَﺪِّﺛُﻨَﺎ ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑِﻬَﺎ ﺗَﻜَﻠَّﻢَ
Az Zuhri berkata, Said bin Musayyab mengabarkan kepadaku di tengah kelompok ahli ilmu, bahwa Aisyah berkata: “Di kala sehat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan, ‘Sesungguhnya seorang Nabi tidak diwafatkan hinga ia melihat tempatnya di surga, kemudian disuruh memilih.’
Ketika beliau sakit dan kepalanya di atas pahaku, beliau pun pingsan. Kemudian beliau sadar dan memandang ke atas pada atap rumah lalu mengucapkan, ‘Ya Allah, pada teman yang berada di tempat tertinggi’.
Aku berkata, ‘Jika demikian, dia tidak memilih (hidup du dunia bersama) kami’. Aku tahu, inilah yang beliau kabarkan sebelumnya di kala sehat. Aisyah melanjutkan, “Maka kalimat terakhir yang diucapkan beliau adalah: Allahumma, arrafiiq al a’laa (teman yang berada di tempat tertinggi). (HR. Al Bukhari)
Jadi sebelum wafat, Rasulullah diperlihatkan tempat kedudukan beliau di surga. Lalu ditawarkan kepada beliau apakah memilih diwafatkan atau hidup bersama para sahabatnya di dunia. Beliau pun memilih diwafatkan pada saat itu dan mendapatkan tempat tertinggi di surga. Maka beliau pun mengucapkan kalimat terakhirnya menjawab tawaran tersebut:
ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴﻖَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ
Ya Allah, pada teman yang berada di tempat tertinggi.
Jawaban beliau ini persis seperti yang disabdakan beliau ketika sehat dulu bahwa seorang Nabi sebelum wafat akan diperlihatkan tempatnya di surga.
Wallahu a’lam bish shawab.
