Radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis, Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir, Rematik.
KEGUNAAN:
- - Radang mata merah (acute conjunctivitis).
- - Radang saluran air mata (ductus lacrimalis).
- - Menghambat pembentukan selaput pada mata (pterygium).
- - Influenza, demam.
- - Diare, radang usus. Hepatitis.
- - Kencing berdarah (hematuria), berak darah, darah haid banyak.
- - Kencing kurang lancar, bengkak (edema).
- - Tulang patah, rematik.
- - Wasir (hemorrhoid).
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-15 g herba kering, rebus.
Pemakaian luar: Dibuat parem.
Digunakan untuk sakit pada persendian, digosokkan pada anak untuk memperkuat anggota gerak dan obat luka.
CARA PEMAKAIAN:
1. Tulang patah: Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya, dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya.
Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
2. Hepatitis, wasir: 30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.
3. Acute conjunctivitis, radang mata: Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant (Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin disaring, minum.
4. Rematik: 15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.
5. Wasir: 30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.
CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.