Cara Mengikis Penyakit Dengki dan Iri Hati
Penyakit iri hati dan dengki lebih sering menjangkiti para wanita dibanding pria. Mengapa? bisa jadi karena kecenderungan wanita yang selalu ingin berinteraksi dengan sesamanya, berbeda dengan dunia pria yang tidak membutuhkan “mengobrol” sebanyak wanita, sehingga dunia pria cenderung lebih “aman” dari penyakit iri dan dengki.
Mengapa sih mendadak muncul rasa iri hati dan dengki tanpa diundang? Ya… bisa jadi akibat frekuensi interaksi itulah maka tanpa sadar kita mulai membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, lalu kemudian tumbuh subur lah rasa iri dan dengki di hati. Melihat wanita lain lebih cantik, lebih pintar, lebih kaya atau lebih bahagia kita langsung uring-uringan.
Apalagi zaman sekarang, dimana dengan mudahnya kita melihat kehidupan orang lain dengan postingan kehidupan suksesnya, padahal kita hanya melihat kehidupan mereka dari luar saja, karena bisa jadi kebahagiaan yang mereka miliki berdampingan juga dengan ujian yang kita tidak paham beratnya seperti apa, namun saat iri hati dan dengki sudah meraja, kadang sulit untuk berpikir positif seperti itu.
Di dalam al-qur’an dibahas tentang penyakit iri hati ini, untuk lebih jelas simak kutipan ayatnya berikut ini:
ﺑَﻌْﻀَﻜُﻢْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻀَّﻞَ ﻣَﺎ ﺗَﺘَﻤَﻨَّﻮْﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ ﻣِﻤَّﺎ ﻧَﺼِﻴﺐٌ ﻟِﻠﺮِّﺟَﺎﻝِ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮﺍ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒْﻦَ ﻣِﻤَّﺎ ﻧَﺼِﻴﺐٌ ﻭَﻟِﻠﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺷَﻲْﺀٍ ﺑِﻜُﻞِّ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻤًﺎ
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Adapun dengki ternyata lebih parah dari penyakit iri hati, karena rasa dengki membuat kita susah melihat orang lain senang, dan justru senang saat melihat orang lain susah.
Didalam salah satu kutipan hadits bahkan disebutkan bahwa penyakit iri hati dan dengki ini dapat menghanguskan amal-amal baik kita.
“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud) .
Duuh… ternyata penyakit ini sangat mengerikan yaa… maka sebelum penyakit ini menghanguskan diri kita, yuk… kita “aware” sedini mungkin, sehingga saat gejala iri hati dan dengki mulai terasa, kita tidak akan terus terhanyut terbawa arus.
Lalu bagaimana sih caranya supaya iri hati dan dengki ini dapat kita redam?
1.Ikut Bersyukur dengan Keberkahan Teman Kita dan Mendoakannya
Saat melihat teman kita lebih beruntung atau lebih sukses, maka latihlah diri kita untuk ikut bersyukur lalu mendoakan keberkahan atas karunianya. Jika perlu di dalam doa-doa kita dengan segala ketulusan kita terus mengharapkannya lebih berhasil dari yang sudah dia raih saat ini.
Ketahuilah… dengan berdoa seperti itu selain hati kita akan bebas dari iri dan dengki, disaat bersamaan doa yang sama akan diaamiinkan juga oleh para malaikat untuk diri kita sendiri.
2.Kenali Potensi Diri dan Fokus Memolesnya
Saat kita fokus dengan potensi diri kita dan fokus memolesnya, maka hati kita tidak lagi disibukkan dengan mengurus kepentingan orang lain, karena waktu kita hanya akan disibukkan oleh perbaikan diri kita sendiri.
3.Pahami bahwa Setiap Manusia itu Unik dan Allah Beri Rejekinya
Saat kita tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain, maka pahamilah bahwa diri kita ini unik dan setiap manusia itu berbeda dengan manusia lainnya.
Selain itu Allah sudah mematok jatah rejeki untuk setiap manusia sesuai dengan kebutuhannya, maka kita tidak usah risau saat melihat orang lain “seolah” lebih beruntung dari kita, karena sesungguhnya kita pun sama beruntungnya, hanya bisa jadi kitanya saja yang tidak pandai mensyukurinya.
Sahabat buang jauh-jauh iri hati dan dengki, lebih baik kita habiskan waktu untuk terus memoles kelebihan diri kita sehingga penyakit hati ini dapat kita hindari.
Penyakit iri hati dan dengki lebih sering menjangkiti para wanita dibanding pria. Mengapa? bisa jadi karena kecenderungan wanita yang selalu ingin berinteraksi dengan sesamanya, berbeda dengan dunia pria yang tidak membutuhkan “mengobrol” sebanyak wanita, sehingga dunia pria cenderung lebih “aman” dari penyakit iri dan dengki.
Mengapa sih mendadak muncul rasa iri hati dan dengki tanpa diundang? Ya… bisa jadi akibat frekuensi interaksi itulah maka tanpa sadar kita mulai membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, lalu kemudian tumbuh subur lah rasa iri dan dengki di hati. Melihat wanita lain lebih cantik, lebih pintar, lebih kaya atau lebih bahagia kita langsung uring-uringan.
Apalagi zaman sekarang, dimana dengan mudahnya kita melihat kehidupan orang lain dengan postingan kehidupan suksesnya, padahal kita hanya melihat kehidupan mereka dari luar saja, karena bisa jadi kebahagiaan yang mereka miliki berdampingan juga dengan ujian yang kita tidak paham beratnya seperti apa, namun saat iri hati dan dengki sudah meraja, kadang sulit untuk berpikir positif seperti itu.
Di dalam al-qur’an dibahas tentang penyakit iri hati ini, untuk lebih jelas simak kutipan ayatnya berikut ini:
ﺑَﻌْﻀَﻜُﻢْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻀَّﻞَ ﻣَﺎ ﺗَﺘَﻤَﻨَّﻮْﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ ﻣِﻤَّﺎ ﻧَﺼِﻴﺐٌ ﻟِﻠﺮِّﺟَﺎﻝِ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮﺍ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒْﻦَ ﻣِﻤَّﺎ ﻧَﺼِﻴﺐٌ ﻭَﻟِﻠﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺷَﻲْﺀٍ ﺑِﻜُﻞِّ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻤًﺎ
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Adapun dengki ternyata lebih parah dari penyakit iri hati, karena rasa dengki membuat kita susah melihat orang lain senang, dan justru senang saat melihat orang lain susah.
Didalam salah satu kutipan hadits bahkan disebutkan bahwa penyakit iri hati dan dengki ini dapat menghanguskan amal-amal baik kita.
“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud) .
Duuh… ternyata penyakit ini sangat mengerikan yaa… maka sebelum penyakit ini menghanguskan diri kita, yuk… kita “aware” sedini mungkin, sehingga saat gejala iri hati dan dengki mulai terasa, kita tidak akan terus terhanyut terbawa arus.
Lalu bagaimana sih caranya supaya iri hati dan dengki ini dapat kita redam?
1.Ikut Bersyukur dengan Keberkahan Teman Kita dan Mendoakannya
Saat melihat teman kita lebih beruntung atau lebih sukses, maka latihlah diri kita untuk ikut bersyukur lalu mendoakan keberkahan atas karunianya. Jika perlu di dalam doa-doa kita dengan segala ketulusan kita terus mengharapkannya lebih berhasil dari yang sudah dia raih saat ini.
Ketahuilah… dengan berdoa seperti itu selain hati kita akan bebas dari iri dan dengki, disaat bersamaan doa yang sama akan diaamiinkan juga oleh para malaikat untuk diri kita sendiri.
2.Kenali Potensi Diri dan Fokus Memolesnya
Saat kita fokus dengan potensi diri kita dan fokus memolesnya, maka hati kita tidak lagi disibukkan dengan mengurus kepentingan orang lain, karena waktu kita hanya akan disibukkan oleh perbaikan diri kita sendiri.
3.Pahami bahwa Setiap Manusia itu Unik dan Allah Beri Rejekinya
Saat kita tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain, maka pahamilah bahwa diri kita ini unik dan setiap manusia itu berbeda dengan manusia lainnya.
Selain itu Allah sudah mematok jatah rejeki untuk setiap manusia sesuai dengan kebutuhannya, maka kita tidak usah risau saat melihat orang lain “seolah” lebih beruntung dari kita, karena sesungguhnya kita pun sama beruntungnya, hanya bisa jadi kitanya saja yang tidak pandai mensyukurinya.
Sahabat buang jauh-jauh iri hati dan dengki, lebih baik kita habiskan waktu untuk terus memoles kelebihan diri kita sehingga penyakit hati ini dapat kita hindari.
