Bolehkah Wanita Memakai Celak?
Muslimah, Apakah boleh wanita berhias dengan memakai celak (eye shadow) di kedua matanya?
Jawabannya adalah, Dibolehkan bagi wanita berhias dengan memakai celak (eye shadow) di kedua matanya jika berada di antara wanita, dan di depan suaminya atau di hadapan para mahram.
Adapun di depan lelaki yang bukan mahram, tidak boleh menampakkan wajahnya atau kedua matanya dalam keadaan bercelak.
Berdasarkan firman Allah Subhaanahu:
ﻣَﺘَﺎﻋًﺎ ﺳَﺄَﻟْﺘُﻤُﻮﻫُﻦَّ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﻃْﻬَﺮُ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﺣِﺠَﺎﺏٍ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﻣِﻦْ ﻓَﺎﺳْﺄَﻟُﻮﻫُﻦَّ ﻭَﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻦَّ ﻟِﻘُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (para wanita), maka mintalah dari belakang hijab.
Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka ” (QS. Al Ahzab: 53).
Tidak mengapa wanita menggunakan burqa yang menampakkan kedua mata atau salah satunya, namun tidak boleh dalam keadaan bercelak di hadapan lelaki ajnabi.
Yang dimaksud dengan ajnabi adalah para lelaki yang bukan mahram bagi si wanita, seperti adik ipar, paman suami, anak paman (sepupu), anak bibi (sepupu), atau yang lainnya, baik Muslim maupun kafir.
Muslimah, Apakah boleh wanita berhias dengan memakai celak (eye shadow) di kedua matanya?
Jawabannya adalah, Dibolehkan bagi wanita berhias dengan memakai celak (eye shadow) di kedua matanya jika berada di antara wanita, dan di depan suaminya atau di hadapan para mahram.
Adapun di depan lelaki yang bukan mahram, tidak boleh menampakkan wajahnya atau kedua matanya dalam keadaan bercelak.
Berdasarkan firman Allah Subhaanahu:
ﻣَﺘَﺎﻋًﺎ ﺳَﺄَﻟْﺘُﻤُﻮﻫُﻦَّ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﻃْﻬَﺮُ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﺣِﺠَﺎﺏٍ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﻣِﻦْ ﻓَﺎﺳْﺄَﻟُﻮﻫُﻦَّ ﻭَﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻦَّ ﻟِﻘُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (para wanita), maka mintalah dari belakang hijab.
Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka ” (QS. Al Ahzab: 53).
Tidak mengapa wanita menggunakan burqa yang menampakkan kedua mata atau salah satunya, namun tidak boleh dalam keadaan bercelak di hadapan lelaki ajnabi.
Yang dimaksud dengan ajnabi adalah para lelaki yang bukan mahram bagi si wanita, seperti adik ipar, paman suami, anak paman (sepupu), anak bibi (sepupu), atau yang lainnya, baik Muslim maupun kafir.
